Sunday, 5 April 2009

Wajah Cantik nan Teduh Ini: Wardatul Asriah dari PPP

Hajjah Wardatul Asriah adalah istri dari Ketua Umum PPP Bapak Haji Suryadharma Ali bukanlah orang baru di dunia politik. Ia telah mencatat sejarah perjalan dalam politik praktis sebagai anggota Fraksi PPP di DPRD Kabupatan Bekasi periode 2004-2009 dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan.

Mbak Indah begitu dirinya biasa dipanggil. Perjalanan dari karir politik Wardatul Asriah ini sebenarnya telah dimulai sejak menjadi mahasiswi dengan menjadi pengurua PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) yang berafiliasi ke NU (Nahdatul Ulama). Tak lama ia bergabung dengan PPP dan menjadi salah seorang pengurus puncak di WPP (Wanita Persatuan Pembangunan). Didalam perjalanan karirnya kemudian ia terpilih menjadi salah seorang wakil PPP untuk DPRD Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada tahun 2004 yang lalu sampai dengan hari ini.Pada Pemilu 2009 mendatang beberapa hari ini, mbak Indah istri Ketum-ku tersebut akan meramaikan pemilu legislatif , namun kali ini mbak Indah membidik kursi wakil rakyat untuk DPR RI melalui daerah pemilihan Jabar VII yang meliputi Kabupaten Bekasi, Purwakarta dan Karawang. Pada wilayah Pileg ini mbak Indah akan head to head dengan Nurul Arifin salah seorang sahabatku dari golongan artis yang mewakili PG (Partai Golkar). Mbak Indah atau Ibu Wardatul yang memiliki paras cantik indo Betawi ini menjadi caleg DPR RI dengan nomor urut satu.

Mbak Indah yang dilahirkan pada 17 April 1965 itu mengaku siap bersaing memperebutkan kursi DPR RI, walau harus kerja ekstra keras pada wilayah Purwakarta dan Karawang. Terus menerus dengan mengabaikan rasa lelah dan terkadang membuatnya sakit untuk beberpaa hari namun hal tersebut tidak pernah menyurutkan langkahnya didalam melakukan sosialisasi dan silaturahmi. Berbeda dengan wilayah Kabupaten Bekasi, dimana selama masa menjabat menjadi anggota DPRD Kabupaten Bekasi saya lebih percaya diri karena telah secara menahun melakukan pembinaan akar rumput yang perhari ini telah berhasil kami PPP bina menjadi simpatisan bahkan menjelma menjadi beberapa kader hijau baru — konstituen sendiri.

Pasangan Suryadharma Ali-Wardatul Asriah ini dikaruniai empat orang anak. Tiga orang anak perempuan dan satu orang anak lakilaki. Hidup mulai terasa sangat lengkap bagi saya katanya pada suatu kunjungan informal saya kerumahnya. Satu anak perempuan mbak Indah – yang paling tua sangat cantik dan pintar lulusan Melbourne, Australia. Sekarang ini Kartika Yudisti (21 tahun) tengah menjalani pendidikan teknik kimia dikota London, Inggris. Berturut-turut anak-anak mbak Indak dan Pak Ketum-ku adalah: Sherlita Nabila (16 tahun), Abdurrahman Sagara Prakasa (14 tahun), dan Nadia Jesica Nurul Wardani (9 tahun).

Secara tegas mbak Indah mengatakan bahwa ia memilih menjadi wanita dengan karir politik, karena ajaran Islam membuka peluang lebar-lebar bagi kaum perempuan untuk meniti karir sesuai keinginannya. Tentu saja dengan catatan bahwa tidak mengabaikan tanggung jawabnya sebagai seorang isteri sebagai kodratnya seorang perempuan. Ia melengkapi keerangannya bahwa kalau ada anggapan bahwa isteri harus di rumah saja, itu merupakan pandangan warisan kolonial Belanda yang tidak menginginkan perempuan Indonesia khususnya perempuan Islam tidak maju. Lihatlah bagaimana aktualnya seorang isteri Nabi Siti Khadijah adalah sekaligus menjadi seorang pengusaha, dan putri beliau junjungan kita yang Fatimah juga ikut berperang, termasuk salah satu istri yang lainnya Aisyah yang memimpin perang onta melawan kedzoliman dimasanya.

Karena itu, ia gembira dengan perkembangan yang ada saat ini khususnya di PPP yang menunjukkan adanya peningkatan partisipasi kaum perempuan untuk terjun menekuni dunia politik. “Sekarang PPP tidak kekurangan kader perempuan. Sudah banyak perempuan yang bergabung dalam organisasi Wanita Persatuan Pembangunan. Karena itu, PPP tidak kesulitan merekrut calon anggota legislatif,” jelasnya.

Namun diakuinya bahwa jumlah keterwakilan perempuan PPP dalam Daftar Caleg Sementara (DCS) masih kurang dari 30 persen sebagaimana ketentuan Undang-undang. Jumlah bakal caleg perempuan PPP yang diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam Daftar Calon Sementara (DCS) sebanyak 124 calon atau 27 persen dari total caleg yang memenuhi syarat yaitu 452 orang. “Hal itu karena banyak bakal caleg perempuan kita yang tidak melengkapi sejumlah persyaratan yang diminta, sehingga namanya dicoret oleh KPU,” katanya.
Karena itu, ia optimistis, ke depan PPP akan memiliki politisi perempuan sekaliber Hj Aisyah Aminy, politisi senior PPP yang dikenal vokal dan cukup lama duduk di kursi lembaga legislatif DPR RI. “Saya yakin, ke depan akan muncul Aisyah Aminy-Aisyah Aminy yang lain dari PPP,” terangnya ditutup senyum amat manis.
Secara mendalam saya pribadi Marissa Haque Fawzimendoakan semoga mbak Indah dapat menembus quota yang ditetapkan KPU dan kita semua bersama-sama dengan Okky Asokawati dan Ratih Sanggarwaty menerangi DPR RI di Senayan dengan langkah perjuangan Islami yang hanif serta istiqomah… insya Allah… Semoga.